Harga Bahan Bakar Gas - Melalui usulan dari Kementerian ESDM, pihak pemerintah akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar gas.
Dan kenaikan bahan bakar ini ada pada sektor transportasi yang menjadi 4500 rupiah per liter.
Harga BBG ini naik setidaknya 1400 rupiah dari yang sebelumnya hanya 3100 rupiah saja.
Diketahui bahwa harga jual ini akan mulai berlaku pada 1 Mei 2022.
Dan keputusan kenaikan harga ini telah tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 82 Tahun 2022 mengenai kebijakan bahan bakar gas yang digunakan oleh transportasi.
Dalam jilid tersebut, Kementerian ESDM mengatakan bahwa Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2932 sudah tidak layak dan tidak sesuai dengan kondisi saat ini sehingga perlu ada pergantian kebijakan.
Harga Bahan Bakar Gas Akan Naik Per 1 Mei 2022
Adapun jenis bahan bakar yang dimaksud oleh kebijakan tersebut adalah Compressed Natural Gas.
Yang memang diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor yang digunakan seperti sarana transportasi saat berada di jalan.
Krisdyan Widagdo, selaku Kepala DIvisi Komunikasi dari PGN mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar gas tidak akan berdampak signifikan khususnya terhadap perusahaan.
Dia mengatakan bahwa keputusan dari kenaikan BBG hanya berlaku pada sektor transportasi.
Pada sektor ini jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas juga tidak banyak dan hanya sekitar 0,4 persen saja dari semua konsumsi gas PGN.
Jumlah Warga Yang Menggunakan BBG
Krisdyan juga mengatakan bahwa sampai Maret 2022, total dari pelanggan yang menggunakan PGN mencapai sekitar 750 ribu pelanggan.
Sementara pada sektor transportasi, jumlah pemakai BBG hanya mencapai 2000 orang per hari.
Baik itu yang mengisi bahan bakar dari SPBG ataupun melalui MRU.
Menurutnya kebijakan ini akan sangat berguna demi menjaga ekonomi dari badan usaha bidang gas bumi sektor transportasi.
Harga BBG sendiri diketahui masih lebih murah dibandingkan dengan harga dari BBM subsidi.
Berdasarkan data yang tercatat, selama 3 bulan tahun 2022, PGN berhasil memperoleh laba bersih sekitar 1,7 triliun rupiah.
Dan itu berdasarkan kinerja perhitungan volume niaga gas yang mencapai 915 BBTUD.
0 Komentar