Saat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) tengah mengalami penguatan yang signifikan, para invertor asing justru lebih sering melakukan penjualan saham.
Pada hari ini saja tercatat ada net foreign sell atau penjualan saham investor asing sebesar 566 milyar rupiah.
Akan tetapi, sepanjang tahun 2022 ini para investor asing masih lebih sering untuk melakukan pembelian dengan total net buy mencapai 24,11 triliun.
Hal ini berdasarkan informasi dari Bursa Efek Saham Indonesia. K7BOLA
Investor Asing Pindah Ke TLKM-BUKA
Berdasarkan data dari konsultan keungan D'Origin, diantara saham yang ada, saham paling banyak terjual adalah saham BBCA.
Investor asing melepas saham tersebut dengan total net sell sebesar 191,38 milyar rupiah. Dan kemudian saham BMRI dibawah saham BBCA dengan net sell sebesar 133,58 milyar.
Di bawah saham BMRI adalah saham ADRO dengan total net sell sebesar 68,63 milyar rupiah.
Dan kemudian 2 saham lainnya yaitu saham ITMG dengan net sell 47,58 milyar dan BBRI dengan net sell sebesar 38,78 milyar rupiah.
Sementara itu disisi lainnya para investor terlihat cenderung untuk menanam saham mereka ke TLKM dengan total net buy sebesar 71, 1 milyar.
Kemudian ada juga saham lainnya yaitu ASII dengan total net buy sebesar 60,43. Setelah itu ada saham EMTK dengan net buy sebesar 52,27 milyar, BUKA dengan 27,22 milyar, dan yang terakhir AALI dengan net buy sebesar 18,18 milyar.
Transaction Crossing Juga Terjadi Di Beberapa Saham
Perdagangan dari saham pada hari ini juga terlihat adanya beberapa transaksi tutup sendiri atau istilah lainnya transaction crossing.
Transaction Crossing ini terlihat yang paling besar ada di saham RDTX dengan total sebesar 614,01 milyar antar mereka broker domestik pada harga 6.700 rupiah.
Selanjutnya pada saham SMMA terdapat transaction crossing sebesar 577,19 milyar pada harga 11.320 rupiah antar mereka broker asing.
Dan juga saham TLKM sebesar 217,72 milyar rupiah pada harga 4.549 juga kepada mereka sesama broker asing.
Saham lainnya yaitu HEAL juga terlihat ada transaksi crossing sebesar 118 milyar rupiah pada harga 1.080 antar broker dalam negri (domestik) dengan mereka broker luar negri.
Dan IHSG berada pada posisi harga 6.955,18 atau naik sekitar 0,21 poin. Sebelumnya saham tersebut pernah tercatat pada posisi tertinggi dengan level sebesar 6.974,15 dan paling rendah sebesar 6929,94.
0 Komentar